KITAB AYUB
Kitab Ayub terdiri dari 42 pasal.
Kitab Ayub ini menceritakan tentang kisah nyata seorang bernama Ayub yang kaya
(Terkaya di Timur) kemudian dicobai Iblis (setelah Tuhan mengijinkan) kemudian
jatuh miskin, anak istrinya mati, dia sakit, namun tetap berpegang kepada Tuhan
dan kemudian hartanya kembali kepadanya berlipat ganda dan dia memiliki 10 anak
lagi setelah 10 anaknya mati.
Kitab Ayub tergolong sebagai kitab
hikmat dan syair (Menurut Full Life Bible). Kitab Ayub ini benar-benar sejarah.
Dapat dibuktikan dengan tercatatnya nama Ayub dalam kitab-kitab lain yang
ditulis dalam waktu yang berbeda
“biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh,
Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena
kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Yehezkiel 14:14)
“dan
biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup,
demikianlah firman Tuhan ALLAH, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak
laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya
nyawanya sendiri karena kebenaran mereka.” (Yehezkiel
14:20)
"Sesungguhnya
kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah
mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya
disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan." (Yakobus
5:11)
Tempat
terjadinya di Tanah Us (Ayub 1:1). Tanah Us ini kemudian menjadi wilayah Edom,
dimana Edom ini terletak di tenggara Laut Mati, di sebelah Utara Arabia. Secara
geografis kita menjadi tahu bahwa latar belakang sejarah Ayub ini bersifat
Arab, bukan Ibrani.
Kitab Ayub adalah kitab tertua di Alkitab atau bahkan tertua di
dunia. Para ahli sulit untuk mengungkap sebenarnya kapan kitab Ayub ini
ditulis. Jadi anggapan ini menyatakan bahwa kitab Kejadian pun dituliskan tidak
mendahului dari penulisan Kitab Ayub.
“Ada
seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut
akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1)
Full
Life Bible mengatakan bahwa Ayub ini hidup sezaman dengan Abraham. Dasar dari
anggapan ini adalah :
1. Ayub
masih hidup 140 tahun setelah penulisan peristiwa-peristiwa dalam kitab ini
(Ayub 41:16), yang berarti usia Ayub mencapai usia yang hampir 200 tahun
(Abraham 175 tahun)
"Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia
melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat." (Ayub 41:16)
2.
Kekayaan
Ayub diukur dari jumlah ternak yang ia miliki (Ayub 1:3; 42:12)
“Ia
memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang
lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat
besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah
timur.” (Ayub 1:3)
“TUHAN
memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya
yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu
unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.” (Ayub 42:12)
3.
Pelayanannya
sebagai imam dalam keluarganya, seperti Abraham, Ishak, dan Yakub (Ayub 1:5)
“Setiap
kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan
menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu
mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya:
"Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam
hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.” (Ayub 1:5)
4.
Sistem
keluarga pimpinan ayah menjadi kesatuan sosial mendasar seperti pada zaman
Abraham (Ayub 1:4-5)
“4 Anak-anaknya
yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut
giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum
bersama-sama mereka. 5 Setiap
kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan
menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu
mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya:
"Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam
hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.” (Ayub 1:4-5)
5.
Serbuan
orang-orang Syeba (Ayub 1:15) dan orang-orang Kasdim (Ayub 1:17) yang cocok
dengan zaman Abraham
“datanglah
orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan
mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal
itu kepada tuan." (Ayub 1:15)
“Sementara
orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim
membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul
penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat
memberitahukan hal itu kepada tuan." (Ayub
1:17)
6.
31
kali penulis memakai nama yang dipakai oleh para patriarch bagi Tuhan, yaitu
Shaddai (Yang Mahakuasa)
7.
Tidak
ada petunjuk sama sekali kepada sejarah Israel atau huku Musa sehingga memberi
kesan kepada zaman Pra Musa (Sebelum 1500 SM)
Mengapa Tuhan mengijinkan orang benar
untuk menderita?? Apakah semua penderitaan karena dosa manusia?? Lalu bagaimana
dengan Ayub? Bukankah dia adalah orang yang berkenan kepada Tuhan???
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mnjadi maksud penulisan kitab Ayub. Kitab
Ayub adalah suatu peringatan yang menonjol tentang ketidaksanggupan daya pikir
manusia menembus masalah penderitaan.
Ada berbagai tanggapan para ahli
yang mencoba meneliti kapan sebenarnya kitab Ayub ini dituliskan dan siapa
sebenarnya penulisnya. Paul G. Caram berpendapat bahwa kemungkinan besar
penulis dari Kitab ini adalah Elihu, teman yang keempat. Ia memiliki banyak
pengertian yang dalam dibandingkan teman yang lain. Ia juga memiliki suatu
sudut pandang Ilahi mengenai ujian yang dialami Ayub.
Mengenai
waktu penulisan, Full Life Bible berpendapat bahwa kitab ini mungkin disusun :
1.
Selama
zaman para leluhur (sekitar 2000 SM), tidak lama sesudah semua ini terjadi dan
ini ditulis oleh Ayub sendiri.
2.
Pada
masa Salomo atau tidak lama sesudah itu (950-900 SM), karena bentuk sastra dan
pemilihan gaya penulisan yang mirip dengan kitab-kitab sastra hikmat masa itu.
3.
Selama
masa pembuangan (sekitar 586-538 SM), ketika umat Tuhan sedang bergumul mencari
arti teologis dari bencana mereka.
Ada ciri khas tersendiri dari Kitab Ayub ini. Dapat kita temukan
adanya 7 ciri khas dari kitab ini yaitu :
1.
Ayub,
penduduk Arab Utara, seorang yang bukan Israel namun benar dan takut akan
Tuhan. Mungkin Ayub telah hidup sebelum adanya perjanjian Tuhan dan Israel.
2.
Kitab
ini menyajikan pembahasan terdalam yang pernah ditulis mengenai rahasia
penderitaan.
3.
Kitab
ini menyingkapkan suatu dinamika penting yang beroperasi dalam setiap ujian
berat yang dialami oleh orang saleh. Terdapat usaha iblis untuk menjatuhkan
manusia, dan Tuhan bekerja untuk membuktikan iman itu dan memperdalamnya.
4.
Kitab
ini memberikan sumbangan tak ternilai kepada seluruh pernyataan Alkitabiah
tentang pokok-pokok penting seperti Tuhan, umat manusia, penciptaan, Iblis, dosa,
kebenaran, keadilan, perderitaan, pertobatan, dan iman.
5.
Sebagian
besar kitab ini mencatat penilaian teologis yang salah tentang penderitaan Ayub
oleh teman-temannya. Cara berpikir mereka yang salah diulang begitu sering di
dalam kitab ini karena mencerminakan kesalahan umum yang terdapat di antara
umat Tuhan dan harus diperbaiki.
6.
Peranan
Iblis sebagai “penuduh” orang benar ditunjukkan dengan sangat jelas di dalam
kitab ini dibandingkan dengan kitab Perjanjian Lama yang lain. Dari 19 acuan
kepada iblis dalam Perjanjian Lama, 14 kali ada di kitab ini.
7.
Secara
dramatik Kitab Ayub menunjukkan prinsip Alkitabiah bahwa orang percaya diubah
oleh pernyataan diri sendiri dan bukan informasi dari orang lain (Ayub 42:5-6)
7 komentar:
ada ralat di Ayub 41:16 tentang usia Ayub. Yang benar, Ayub 42:16. thanks
Sangat memberkati
Ada kemungkinan Ayub hidup di era pasca menara babel, dosa kembali merajalela setelah air bah
Ada kemungkinan Ayub hidup di era pasca menara babel, dosa kembali merajalela setelah air bah
Trimakasaih buat penjelasan nya saya sangat di berkati dgn ini , tapi saya yakin kalo ayub hidup di jaman nya yakub .sesuai dlm kejadian 46:13 ayub adalah keturunan ikhasasar yg dibawa serta oleh yakub ke mesir di jaman yusuf di mesir
Saya tertarik dengan Nuh, Ayub & Daniel. Saya berfikir ayub hidup dijaman antara Nuh & Daniel dimana jarak waktu/ Tahun antara Nuh & Daniel akan didapati tahun tengahnya.
Sebab dari segi umur msh sampai seumur abraham, ishak, yakub bahkan anak2 israel. Saya yakin ayub adalah keturunan israel karena mengoyakan jubah n tanah d atas kepala & berkabung adalah cara bangsa israel
Saya ingin lebih pastinya/tepatnya letak tanah US berada dimana ?
Apa rutinitas Ayub yg menonjol di mata masyarakat pada waktu itu.
Posting Komentar